Selasa, 27 November 2012

Gedung Juang 45, Kenang Sejarah Indonesia

Gedung Juang 45 menteng Jakarta, Gedung bersejarah di Jakarta, Saksi perjuangan Indonesia, Pejuang Zaman penjajahan
Mengutip pernyataan Bung Karno, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya”. Kita sebagai generasi penerus bangsa sudah seharusnya dapat menghargai perjuangan para pendiri bangsa yang besar ini, dengan cara mendatangi tempat-tempat bersejarah seperti Gedung Juang 45 ini.

Di Jakarta sebenarnya cukup banyak museum yang dapat anda kunjungi, baik museum peninggalan jaman perang dunia maupun museum hasil koleksi pribadi seseorang. Museum Juang 45 atau yang lebih dikenal dengan Gedung Juang 45 adalah salah satunya. Bertempat di kawasan Menteng, dulunya gedung ini lebih dikenal dengan Menteng 31, karena gedung ini memnag bertempat di jalan Menteng No. 31, Jakarta Pusat. Gedung ini memiliki nilai historis yang tinggi bagi bangsa Indonesia mulai dari persiapan kemerdekaan hingga mempertahankan kemerdekaan.

Bangunan yang dibangun pada tahun 1920-an ini awalnya adalah milik keluarga pengusaha Belanda yang bernama LC Schomper, mereka menetap lama di Batavia. Oleh Schomper bangunan ini didirikan awalnya untuk dijadikan sebuah Hotel, dengan nama Hotel Schomper 1. Hotel tersebut saat itu termasuk salah satu hotel mewah dan terkenal di kawasan pinggiran Selatan Batavia, dengan bangunan utama yang berdiri megah di tengah dan diapit deretan bangunan kamar-kamar penginapan disisi kiri dan kanannya untuk menginap para tamu.

Bangunan kamar penginapan yang tersisa saat ini tinggal beberapa yang ada di sisi utara gedung utama, saat ini dipergunakan sebagai ruang perpustakaan dan kantor pengelola Museum Juang 45.

Pada masa Pendudukan Jepang di Indonesia (1942-1945) dan menguasai Batavia, hotel tersebut diambil alih oleh pemuda Indonesia dan beralih fungsi sebagai kantor yang dikelola Ganseikanbu Sendenbu (Jawatan Propaganda Jepang) yang dikepalai seorang Jepang, “Simizu”.

Di kantor inilah kemudian diadakan program pendidikan politik yang dimulai pada 1942 untuk mendidik pemuda-pemuda Indonesia dan dibiayai sepenuhnya pemerintah Jepang. Dan sejak itu namanya kemudian diganti dengan nama Gedung Menteng 31.

Setelah jaman kemerdekaan, gedung ini pernah digunakan untuk kantor Kementrian Pengerah Tenaga rakyat, dan Kantor Dewan Harian Nasional 45. Tempat ini sendiri resmi dijadikan Museum sejak 19 Agustus 1974 oleh Presiden Soeharto, setelah dilakukan direnovasi.

Bangunan Gedung juang 45 ini bergaya arsitektur eropa dengan pilar-pilar besar dibagian depan dilapisi cat putih. Di bagian dalamnya sendiri ada beberapa ruangan yang digunakan sebagai ruang pameran museum. Dan dilengkapi pendingin ruangan (AC).

Gedung Juang 45 ini memamerkan foto-foto dokumentasi sejarah perjuangan bangsa kurun waktu 1945-1950. Terdapat juga sejumlah lukisan perjuangan, patung tokoh pejuang dan panji. Koleksi lainnya berupa mobil REP1 dan REP2, mobil dinas resmi Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta, serta sebuah koleksi mobil pribadi Bung Karno yang pernah terkena bom atau yang dikenal dengan tragedi Cikini.

Di kawasan Gedung Juang 45 ini sendiri terbagi menjadi beberapa bangunan. Bangunan utama yang merupakan museum, lalu ada bangunan di kiri dan kanan bangunan utama yang digunakan sebagai kantor pengelola Museum, ruang Sinema Juang dan ruang perpustakaan untuk anak-anak. Dibagian belakang dari bangunan museum ada ruang pamer mobil dinas pertama kepresidenan RI dan wakilnya.

Ada juga bangunan tambahan yang dibangun pada masa Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, diperuntukkan untuk kantor Dewan harian Angkatan 45 dan Kantor Dewan harian Angkatan 45 cabang DKI Jakarta, Kantor Wirawati Catur Panca Nasional dan DKI Jakarta.

Anda dapat menikmati perjuangan para pahlawan ketika memperjuangkan maupun mempertahankan kemerdekaan Indonesia anda bisa mengunjungi museum ini. Anda cukup menyediakan uang 2 ribu rupiah anda sudah dapat menyaksikan film-film perjuangan yang akan diputarkan oleh pengelola Gedung Juang ini.

Gambar dan teks mencuplik dari : http://inijakarta.com/pojok-jakarta/mengecap-sejarah-di-gedung-juang-45/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar